بسم الله الرحمن الرحيم
SEPINTAS TENTANG SEJARAH AGAMA KRISTEN
Gambaran singkat
perjalanan agama Kristen
Berikut
ini adalah Urutan-urutan sejarah agama
kristen yang penting diketahui :
6 SM
Kelahiran Yesus / Nabi
Isa.
29 SM
"Yesus" disalib
(bukan Nabi Isa) oleh Pontius Pilatus.
170
SM
Kata "Trias"
mulai masuk dalam literatur Kristen
200 SM
Kata "Trinitas"
pertama kali digunakan oleh Tertullianus.
260 SM
Sabellius mengajar: Bapa,
Putera dan Rohul-Kudus adalah tiga nama untuk Tuhan yang sama.
310 SM
Lactianus menulis:
"Kristus tidak pernah menyebutkan dirinya Tuhan."
325 SM
Muktamar Iznik (Council of
Nicaea / Konsili Nikea) setuju menyebut Kristus "Tuhan dari Tuhan, Tuhan
yang betul dari Tuhan yang betul." Orthodoxy Kristen didirikan.
Tulisan-tulisan suci dalam
bahasa Aramiya dibakar, hanya dalam bahasa Yunani (Koine) diselamatkan. Pada
pertemuan itu, Kaisar Konstantin Yang Agung (sebagai Pontifex Maximus)
memerintahkan agar semua Injil dalam bahasa dan huruf Aramiya yang disusun oleh
Levi dan Yahya dan dimiliki Arius, dibakar habis. Hal ini adalah karena
Konstantin Yang Agung menganut dan menyokong ajaran dari Athanasius (Uskup dari
Iskandaria) yang mengajar bahwa Kristus sama dengan Tuhan dan dengan demikian
menentang ajaran Arius yang mengajar bahwa Kristus adalah makhluk. Hingga kini
Injil Barnabas dianggap kanonik. Kaisar Konstantin mengeluarkan Firman bahwa
pada siapa terdapat Injil-injil yang sama yang dimiliki Arius dan tidak
membakarnya, akan lantas dihukum mati.
350 SM
Percekcokan besar dalam
tubuh gereja tentang ajaran Trinitas.
381
SM
Muktamar Konstantinopel
menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam Satu Tuhan."
383 SM
Kaisar Theodosius
mengancam akan menghukum semua orang yang tidak percaya dan menyembahyang
Trinitas. Sebuah Injil Barnabas yang disembunyikan, diserahkan kepada Paus
Damasus.
Penjelasan :
Agama
Nashrani atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah
salah satu agama yang mengaku-aku monotheis-me, namun dalam kenyataannya ajaran
Kristen adalah polytheisme, yaitu ketika kita melihat konsep aqidah mereka yang
dikenal dengan Trinitas atau Tritunggal.
Nashrani
berasal dari kata Nazharet yaitu tempat kelahiran Nabi ‘Isa ? Sedangkan kata
Kristen berasal dari Kristus “ Juru Selamat “ yang merupakan sebutan yang
dikarang secara dusta oleh Saulus dan pa-ra pengikutnya.
Agama
Kristen telah terpecah jadi puluhan agama baru, dari yang sifatnya besar dan
mendunia hingga yang lokal dan kurang populer. Setiap agama pecahannya pasti
mengkafirkan agama pecahan yang lainnya pula.
Dan
secara umum, agama Kristen terbagi menjadi tiga agama baru, yang masing-masing
memiliki gereja dan tokoh agama sendiri-sendiri. Ketiga agama terbesar dari
lingkup agama Kristen ini yaitu : Katholik, Or todox dan Protestan. Meskipun
mereka berbeda dalam tempat ibadah dan pimpinan spiritualnya, bahkan dalam
injilnya, namun mereka semua sepa kat dengan prinsip ajaran trinitas atau
tritunggal.
Agama
Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Katholik sendiri berarti
orang-orang umum, karena mereka mengaku-aku sebagai induk segala gereja dan
penyebar missi satu-satunya di dunia. Disebut pula dengan Gereja Barat atau
Geraja Latin, karena mereka mendominasi Eropa Barat, yaitu mulai dari Italia,
Belgia, Prancis, Spanyol, Portugal dan lain-lainnya. Disebut juga sebagai
Gereja Petrus atau Kerasulan kare- na mereka mengaku-aku bahwa yang membangun
agama mereka adalah Petrus, murid Nabi ‘Isa ? yang paling senior.
Agama
Katholik meyakini bahwa Roh Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa dan Anak secara
bersamaan. Mereka juga berkeyakinan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak memiliki
kesempurnaan yang sama. Bahkan mereka meyakini bahwa Yesus atau Tuhan Anak ikut
bersama-sama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan bumi
Adapun agama Ortodox yang disebut pula sebagai Gereja Timur atau Gereja Yunani adalah agama Kristen yang menyempal dari Kristen Katholik pada tahun 1054 M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh Qudus hanya tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tu han Bapa lebih utama daripada Tuhan Anak.
Adapun agama Ortodox yang disebut pula sebagai Gereja Timur atau Gereja Yunani adalah agama Kristen yang menyempal dari Kristen Katholik pada tahun 1054 M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh Qudus hanya tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tu han Bapa lebih utama daripada Tuhan Anak.
Sedangkan
agama Protestan adalah pengikut Martin Luther yang menyempal dari agama
Katholik karena menganggap banyak hal yang ti-dak masuk akal dari agama
Katholik. Disebut Protestan karena sikap me-reka yang memprotes Gereja Lama
atau kaum Katholik. Mereka menye-but dirinya dengan Gereja Penginjil karena pengakuan
mereka yang hanya mau mengikuti Injil semata. Terkadang mereka disebut dengan
Kris-ten saja. Agama Protestan di antara agama yang melarang membuat patung dan
gambar untuk disembah. Walaupun demikian, mereka tetap me-yakini ajaran
trinitas yang intinya adalah Tuhan itu satu tetapi terdiri dari tiga oknum.
Secara
garis besarnya, agama Kristen meyakini bahwa Nabi ‘Isa atau Yesus adalah Anak
Tuhan. Oleh karena itu murid-murid Yesus mereka yakini sebagai Rosul. Bahkan
Saulus atau Paulus atau Bulus, yang sangat bernafsu menangkap dan menyalib Nabi
‘Isa serta banyak menyiksa dan menangkapi para pengikut Nabi ‘Isa juga ikut
diyakini sebagai Rosul. Hal ini karena tipu dayanya yang mengatakan kepada
orang-orang Nashrani bahwa dia mendapat wahyu da ri Yesus untuk meneruskan
ajarannya dan Yesus menamainya dengan Bu lus.
Padahal
tidak ada seorang nabi pun yang memiliki masa lalu yang kelam, yaitu mantan
musuh Alloh dan Rosul-Nya. Tipu daya Saulus semakin sempurna dengan menyusupkan
orang-orangnya ke dalam deretan ro-haniawan Kristen, seperti Lucas dan
lain-lainnya. Melalui orang-orang- nya ini akhirnya Saulus berhasil merubah
Injil dan memasukkan faham trinitas ke tengah-tengah umat Nashrani.
A. Sejarah penuhanan Yesus
Konsep
ketuhanan Yesus bukanlah ajaran yang dibawa oleh Yesus sendiri,maka jangan
heran bila tidak ada sepotong ayatpun yang berupa ucapannya yang menyatakan
dirinya adalah Tuhan. Dalam sejarah ketuhanan kaum Nashrani, penuhanan Yesus
baru dilakukan pada akhir Abad II Masehi. Kemudian pada Konsili di Necea tahun
325 Tuhan Anak disejajarkan dengan Tuhan Bapa. Selanjutnya pa-da Abad III Roh
Qudus dipertuhankan. Pada konsili di Ephese Bunda Maria disejajarkan dengan
Trinitas oleh penganut Katholik. Begitulah sejarah ketuhanan dalam agama
Kristen.
SEPINTAS TENTANG SEJARAH AGAMA KRISTEN
Gambaran singkat
perjalanan agama Kristen
Berikut
ini adalah Urutan-urutan sejarah agama
kristen yang penting diketahui :
6 SM
Kelahiran Yesus / Nabi
Isa.
29 SM
"Yesus" disalib
(bukan Nabi Isa) oleh Pontius Pilatus.
170
SM
Kata "Trias"
mulai masuk dalam literatur Kristen
200 SM
Kata "Trinitas"
pertama kali digunakan oleh Tertullianus.
260 SM
Sabellius mengajar: Bapa,
Putera dan Rohul-Kudus adalah tiga nama untuk Tuhan yang sama.
310 SM
Lactianus menulis:
"Kristus tidak pernah menyebutkan dirinya Tuhan."
325 SM
Muktamar Iznik (Council of
Nicaea / Konsili Nikea) setuju menyebut Kristus "Tuhan dari Tuhan, Tuhan
yang betul dari Tuhan yang betul." Orthodoxy Kristen didirikan.
Tulisan-tulisan suci dalam
bahasa Aramiya dibakar, hanya dalam bahasa Yunani (Koine) diselamatkan. Pada
pertemuan itu, Kaisar Konstantin Yang Agung (sebagai Pontifex Maximus)
memerintahkan agar semua Injil dalam bahasa dan huruf Aramiya yang disusun oleh
Levi dan Yahya dan dimiliki Arius, dibakar habis. Hal ini adalah karena
Konstantin Yang Agung menganut dan menyokong ajaran dari Athanasius (Uskup dari
Iskandaria) yang mengajar bahwa Kristus sama dengan Tuhan dan dengan demikian
menentang ajaran Arius yang mengajar bahwa Kristus adalah makhluk. Hingga kini
Injil Barnabas dianggap kanonik. Kaisar Konstantin mengeluarkan Firman bahwa
pada siapa terdapat Injil-injil yang sama yang dimiliki Arius dan tidak
membakarnya, akan lantas dihukum mati.
350 SM
Percekcokan besar dalam
tubuh gereja tentang ajaran Trinitas.
381 SM
Muktamar Konstantinopel
menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam Satu Tuhan."
383 SM
Kaisar Theodosius
mengancam akan menghukum semua orang yang tidak percaya dan menyembahyang
Trinitas. Sebuah Injil Barnabas yang disembunyikan, diserahkan kepada Paus
Damasus.
Penjelasan :
Agama
Nashrani atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah
salah satu agama yang mengaku-aku monotheis-me, namun dalam kenyataannya ajaran
Kristen adalah polytheisme, yaitu ketika kita melihat konsep aqidah mereka yang
dikenal dengan Trinitas atau Tritunggal.
Nashrani
berasal dari kata Nazharet yaitu tempat kelahiran Nabi ‘Isa ? Sedangkan kata
Kristen berasal dari Kristus “ Juru Selamat “ yang merupakan sebutan yang
dikarang secara dusta oleh Saulus dan pa-ra pengikutnya.
Agama
Kristen telah terpecah jadi puluhan agama baru, dari yang sifatnya besar dan
mendunia hingga yang lokal dan kurang populer. Setiap agama pecahannya pasti
mengkafirkan agama pecahan yang lainnya pula.
Dan
secara umum, agama Kristen terbagi menjadi tiga agama baru, yang masing-masing
memiliki gereja dan tokoh agama sendiri-sendiri. Ketiga agama terbesar dari
lingkup agama Kristen ini yaitu : Katholik, Or todox dan Protestan. Meskipun
mereka berbeda dalam tempat ibadah dan pimpinan spiritualnya, bahkan dalam
injilnya, namun mereka semua sepa kat dengan prinsip ajaran trinitas atau
tritunggal.
Agama
Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Katholik sendiri berarti
orang-orang umum, karena mereka mengaku-aku sebagai induk segala gereja dan
penyebar missi satu-satunya di dunia. Disebut pula dengan Gereja Barat atau
Geraja Latin, karena mereka mendominasi Eropa Barat, yaitu mulai dari Italia,
Belgia, Prancis, Spanyol, Portugal dan lain-lainnya. Disebut juga sebagai
Gereja Petrus atau Kerasulan kare- na mereka mengaku-aku bahwa yang membangun
agama mereka adalah Petrus, murid Nabi ‘Isa ? yang paling senior.
Agama
Katholik meyakini bahwa Roh Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa dan Anak secara
bersamaan. Mereka juga berkeyakinan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak memiliki
kesempurnaan yang sama. Bahkan mereka meyakini bahwa Yesus atau Tuhan Anak ikut
bersama-sama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan bumi
Adapun agama Ortodox yang disebut pula sebagai Gereja Timur atau Gereja Yunani adalah agama Kristen yang menyempal dari Kristen Katholik pada tahun 1054 M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh Qudus hanya tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tu han Bapa lebih utama daripada Tuhan Anak.
Adapun agama Ortodox yang disebut pula sebagai Gereja Timur atau Gereja Yunani adalah agama Kristen yang menyempal dari Kristen Katholik pada tahun 1054 M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh Qudus hanya tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tu han Bapa lebih utama daripada Tuhan Anak.
Sedangkan
agama Protestan adalah pengikut Martin Luther yang menyempal dari agama
Katholik karena menganggap banyak hal yang ti-dak masuk akal dari agama
Katholik. Disebut Protestan karena sikap me-reka yang memprotes Gereja Lama
atau kaum Katholik. Mereka menye-but dirinya dengan Gereja Penginjil karena pengakuan
mereka yang hanya mau mengikuti Injil semata. Terkadang mereka disebut dengan
Kris-ten saja. Agama Protestan di antara agama yang melarang membuat patung dan
gambar untuk disembah. Walaupun demikian, mereka tetap me-yakini ajaran
trinitas yang intinya adalah Tuhan itu satu tetapi terdiri dari tiga oknum.
Secara
garis besarnya, agama Kristen meyakini bahwa Nabi ‘Isa atau Yesus adalah Anak
Tuhan. Oleh karena itu murid-murid Yesus mereka yakini sebagai Rosul. Bahkan
Saulus atau Paulus atau Bulus, yang sangat bernafsu menangkap dan menyalib Nabi
‘Isa serta banyak menyiksa dan menangkapi para pengikut Nabi ‘Isa juga ikut
diyakini sebagai Rosul. Hal ini karena tipu dayanya yang mengatakan kepada
orang-orang Nashrani bahwa dia mendapat wahyu da ri Yesus untuk meneruskan
ajarannya dan Yesus menamainya dengan Bu lus.
Padahal
tidak ada seorang nabi pun yang memiliki masa lalu yang kelam, yaitu mantan
musuh Alloh dan Rosul-Nya. Tipu daya Saulus semakin sempurna dengan menyusupkan
orang-orangnya ke dalam deretan ro-haniawan Kristen, seperti Lucas dan
lain-lainnya. Melalui orang-orang- nya ini akhirnya Saulus berhasil merubah
Injil dan memasukkan faham trinitas ke tengah-tengah umat Nashrani.
A. Sejarah penuhanan Yesus
Sesungguhnya konsep Trinitas bukanlah konsep yang diajarkan oleh Yesus
/ ’Isa AS. Konsep ’Isa adalah tauhid (pengesaan). Adapun konsep
trinitas ada dan diperkenalkan oleh Paulus. Perdebatan antara pendukung
tauhid / unitarianisme dengan pendukung trinitas tidak kunjung henti.
Bahkan diwarnai dengan pertumpahan darah pada abad I sampai abad ke IV.
Sehingga sejarah mencatat, pada tahun 325 Masehi, Kaisar Romawi Konstantin mengundang para pendeta dari berbagai penjuru untuk berkumpul di Nicea (Italia) dalam sebuah kongres. Kongres ini bertujuan untuk menentukan ajaran mana yang akan dipegang dan dipertahankan. Apakah tauhid atau trinitas.
Setelah lama bersidang, di antara 2.048 pendeta yang hadir, 318 pendeta sepakat menerima ajaran Paulus (trinitas) dan 1.730 lainnya tetap berpegang pada ajaran Tauhid ’Isa. Dengan demikian, seharusnya tauhid-lah ajaran yang diakui dan dipegang. Namun karena Konstantin sendiri adalah penganut paganisme, maka tak heran, meskipun harus bertentangan dengan keputusan kongres, Konstantin men-dekrit-kan ke seluruh dunia Kristen bahwa trinitas-lah yang harus dipegang. Inilah tragedi dalam kepercayaan Nasrani yang amat menyedihkan. Sejak keputusan itu, tokoh-tokoh Kristen yang masih mempertahankan ajaran unitarian ditangkap, disiksa, dibunuh karena dianggap golongan sesat. Ketika Rasulullah datang dan menyatakan diri sebagai utusan Allah, yang meneruskan misi Nabi Musa dan ’Isa, mereka memeluk Islam secara massal. Di antaranya adalah raja Habasyah/Ethiopia dan rakyatnya.
Dalam masa pasca kongres Nicea itu pula, ditetapkan :
1. Hari kelahiran Dewa Matahari dijadikan hari sabat Kristen, yaitu hari Minggu.
2. Tanggal kelahiran anak Dewa Matahari, 25 Desember, dijadikan hari kelahiran Yesus.
3. Lambang Dewa Matahari, silang cahaya (salib), menjadi lambang Kristen.
Padahal aslinya, tidak ada yang tahu pasti kapan Yesus lahir.
Demikianlah, aqidah Kristen ini dibangun. Atas dasar imajinasi dan doktrin yang terus menerus dihembuskan kepada para pengikutnya. Karena tanpa itu, akan mudah sekali meragukan kebenaran ajaran Kristen lalu keluar dari Kristen, mengingat sejarah lahirnya Kristen yang suram, sesuram masa depannya.
Sehingga sejarah mencatat, pada tahun 325 Masehi, Kaisar Romawi Konstantin mengundang para pendeta dari berbagai penjuru untuk berkumpul di Nicea (Italia) dalam sebuah kongres. Kongres ini bertujuan untuk menentukan ajaran mana yang akan dipegang dan dipertahankan. Apakah tauhid atau trinitas.
Setelah lama bersidang, di antara 2.048 pendeta yang hadir, 318 pendeta sepakat menerima ajaran Paulus (trinitas) dan 1.730 lainnya tetap berpegang pada ajaran Tauhid ’Isa. Dengan demikian, seharusnya tauhid-lah ajaran yang diakui dan dipegang. Namun karena Konstantin sendiri adalah penganut paganisme, maka tak heran, meskipun harus bertentangan dengan keputusan kongres, Konstantin men-dekrit-kan ke seluruh dunia Kristen bahwa trinitas-lah yang harus dipegang. Inilah tragedi dalam kepercayaan Nasrani yang amat menyedihkan. Sejak keputusan itu, tokoh-tokoh Kristen yang masih mempertahankan ajaran unitarian ditangkap, disiksa, dibunuh karena dianggap golongan sesat. Ketika Rasulullah datang dan menyatakan diri sebagai utusan Allah, yang meneruskan misi Nabi Musa dan ’Isa, mereka memeluk Islam secara massal. Di antaranya adalah raja Habasyah/Ethiopia dan rakyatnya.
Dalam masa pasca kongres Nicea itu pula, ditetapkan :
1. Hari kelahiran Dewa Matahari dijadikan hari sabat Kristen, yaitu hari Minggu.
2. Tanggal kelahiran anak Dewa Matahari, 25 Desember, dijadikan hari kelahiran Yesus.
3. Lambang Dewa Matahari, silang cahaya (salib), menjadi lambang Kristen.
Padahal aslinya, tidak ada yang tahu pasti kapan Yesus lahir.
Demikianlah, aqidah Kristen ini dibangun. Atas dasar imajinasi dan doktrin yang terus menerus dihembuskan kepada para pengikutnya. Karena tanpa itu, akan mudah sekali meragukan kebenaran ajaran Kristen lalu keluar dari Kristen, mengingat sejarah lahirnya Kristen yang suram, sesuram masa depannya.
Jesus Seminar ' diselenggarakan atas sponsor Westar Institute di Amerika Serikat (1985)
dengan maksud memperbaharui penyelidikan Yesus Sejarah tepatnya 'ucapan-ucapan Yesus
yang otentik.' Laporan lengkap penyelidikan ini
dibukukan dalam buku berjudul 'The
Search for the Authentic Words of Jesus, The Five Gospels, What Did Jesus Really
Say? ' (1993). Seminar ini diketuai Robert W Funk, ahli Perjanjian Baru profesor
pada Montana University, dan John Dominic Crossan, rahib Roma Katolik Irlandia dan profesor
pada De Paul University, Chicago
Amerika Serikat.
Disebutkan dalam prakata buku itu bahwa buku itu
disusun setelah 6 tahun kerja oleh ahli-ahli yang disebut dididik
di universitas-universitas terkemuka di Eropah dan Amerika Serikat.
Pertemuan pertama pada tahun 1985 diikuti 30 peserta dan
dikatakan bahwa 200 orang lainnya kemudian ikut bergabung (Dalam buku: 'The Five Gospels' (1993) yang ditulis setelah 8
tahun berdirinya Jesus Seminar, hanya disebutkan daftar 76 orang yang
terlibat). Pertemuan diadakan dua kali setahun untuk mendiskusikan
satu-persatu ucapan-ucapan Yesus yang ada dalam Alkitab.
Buku itu selain berisi hasil seminar juga memuat
terjemahan kitab Injil yang disebut sebagai 'The
Five Gospels' dengan memasukkan 'Injil Thomas' sebagai Injil
ke lima. Dan karena para pengikut seminar mempercayai teori Injil Markus
sebagai kitab Injil tertua, maka Injil Markus diletakkan di depan
kemudian disusul Injil-Injil Matius, Lukas dan Yohanes dan
baru Injil Thomas. Terjemahan ini disebut sebagai 'The Scholar Version' (SV) yang memberikan kesan
akademik, dan yang dianggap merupakan versi untuk bisa dengan mudah dimengerti
oleh pembaca Amerika modern dengan versi yang dikatakan sebagai paling dekat
dengan apa yang bisa didengar oleh jemaat abad pertama. Aktivitas seminar
adalah :
Pertama, mengumpulkan
'ucapan-ucapan yang dianggap dari Yesus' dari kurun waktu 300 tahun baik
dari Alkitab maupun dari sumber-sumber kuno yang mungkin dikumpulkan.
Ucapan-ucapan yang berjumlah sekitar 1500 itu kemudian dibagi dalam 4
kategori, yaitu perumpamaan, aforisme, percakapan, dan cerita
yang mengandung ucapan Yesus. Ucapan-ucapan lebih pendek dianggap lebih
asli karena orang lebih mudah mengingatnya daripada kalimat-kalimat panjang
yang mungkin disusun kemudian dan sudah berkembang dan dibumbui.
Kedua, kemudian
dilakukan pemungutan suara oleh yang hadir untuk menentukan
keaslian ucapan itu. Dalam penentuan keaslian itu tersedia empat pilihan,
yaitu yang:
1). Asli diberi
warna merah, yaitu yang
dianggap ucapan Yesus sendiri;
2). Mungkin Asli
diberi warna merah muda,
yaitu untuk menunjukkan ucapan Yesus yang masih diragukan atau telah
mengalami perubahan-perubahan selama proses salinan.
3). Mungkin Tidak Asli
diberi warna abu-abu,
yaitu ucapan yang tidak diucapkan oleh Yesus tetapi mengandung gagasan Yesus;
4) Tidak Asli
diberi warna hitam, yaitu ucapan yang dianggap bukan dari
Yesus dan ditulis pengikutnya atau musuhnya.
Ucapan-ucapan itu disusun untuk merekonstruksikan
sejarah kehidupan Yesus. Selain itu, Jesus Seminar mencoba untuk memperjelas
pemisahan antara 'Yesus Sejarah' dan 'Yesus Iman,' termasuk di
dalamnya mengenai Inspirasi dan ketidak bersalahan (Inerrancy) Alkitab dan
pembedaan Yesus (ke-manusia-an) dari Kristus (ke-Tuhan-an), dan beberapa
masalah dibahas seperti antara lain sekitar sumber-sumber dan hubungan antar
kitab Injil, dan juga tempat Injil Thomas sebagai Injil ke Lima, dan soal
tradisi ucapan Yesus. Akhir dari Seminar itu dihasilkan kesimpulan bahwa : “
82 persen ucapan dalam kitab-kitab Injil bukan ucapan Yesus “ (warna merah)
JESUS
SEMINAR
Jesus Seminar ' diselenggarakan atas sponsor Westar Institute di Amerika Serikat (1985)
dengan maksud memperbaharui penyelidikan Yesus Sejarah tepatnya 'ucapan-ucapan Yesus
yang otentik.' Laporan lengkap penyelidikan ini
dibukukan dalam buku berjudul 'The
Search for the Authentic Words of Jesus, The Five Gospels, What Did Jesus Really
Say? ' (1993). Seminar ini diketuai Robert W Funk, ahli Perjanjian Baru profesor
pada Montana University, dan John Dominic Crossan, rahib Roma Katolik Irlandia dan profesor
pada De Paul University, Chicago
Amerika Serikat.
Disebutkan dalam prakata buku itu bahwa buku itu
disusun setelah 6 tahun kerja oleh ahli-ahli yang disebut dididik
di universitas-universitas terkemuka di Eropah dan Amerika Serikat.
Pertemuan pertama pada tahun 1985 diikuti 30 peserta dan
dikatakan bahwa 200 orang lainnya kemudian ikut bergabung (Dalam buku: 'The Five Gospels' (1993) yang ditulis setelah 8
tahun berdirinya Jesus Seminar, hanya disebutkan daftar 76 orang yang
terlibat). Pertemuan diadakan dua kali setahun untuk mendiskusikan
satu-persatu ucapan-ucapan Yesus yang ada dalam Alkitab.
Buku itu selain berisi hasil seminar juga memuat
terjemahan kitab Injil yang disebut sebagai 'The
Five Gospels' dengan memasukkan 'Injil Thomas' sebagai Injil
ke lima. Dan karena para pengikut seminar mempercayai teori Injil Markus
sebagai kitab Injil tertua, maka Injil Markus diletakkan di depan
kemudian disusul Injil-Injil Matius, Lukas dan Yohanes dan
baru Injil Thomas. Terjemahan ini disebut sebagai 'The Scholar Version' (SV) yang memberikan kesan
akademik, dan yang dianggap merupakan versi untuk bisa dengan mudah dimengerti
oleh pembaca Amerika modern dengan versi yang dikatakan sebagai paling dekat
dengan apa yang bisa didengar oleh jemaat abad pertama. Aktivitas seminar
adalah :
Pertama, mengumpulkan
'ucapan-ucapan yang dianggap dari Yesus' dari kurun waktu 300 tahun baik
dari Alkitab maupun dari sumber-sumber kuno yang mungkin dikumpulkan.
Ucapan-ucapan yang berjumlah sekitar 1500 itu kemudian dibagi dalam 4
kategori, yaitu perumpamaan, aforisme, percakapan, dan cerita
yang mengandung ucapan Yesus. Ucapan-ucapan lebih pendek dianggap lebih
asli karena orang lebih mudah mengingatnya daripada kalimat-kalimat panjang
yang mungkin disusun kemudian dan sudah berkembang dan dibumbui.
Kedua, kemudian
dilakukan pemungutan suara oleh yang hadir untuk menentukan
keaslian ucapan itu. Dalam penentuan keaslian itu tersedia empat pilihan,
yaitu yang:
1). Asli diberi
warna merah, yaitu yang
dianggap ucapan Yesus sendiri;
2). Mungkin Asli
diberi warna merah muda,
yaitu untuk menunjukkan ucapan Yesus yang masih diragukan atau telah
mengalami perubahan-perubahan selama proses salinan.
3). Mungkin Tidak Asli
diberi warna abu-abu,
yaitu ucapan yang tidak diucapkan oleh Yesus tetapi mengandung gagasan Yesus;
4) Tidak Asli
diberi warna hitam, yaitu ucapan yang dianggap bukan dari
Yesus dan ditulis pengikutnya atau musuhnya.
Ucapan-ucapan itu disusun untuk merekonstruksikan
sejarah kehidupan Yesus. Selain itu, Jesus Seminar mencoba untuk memperjelas
pemisahan antara 'Yesus Sejarah' dan 'Yesus Iman,' termasuk di
dalamnya mengenai Inspirasi dan ketidak bersalahan (Inerrancy) Alkitab dan
pembedaan Yesus (ke-manusia-an) dari Kristus (ke-Tuhan-an), dan beberapa
masalah dibahas seperti antara lain sekitar sumber-sumber dan hubungan antar
kitab Injil, dan juga tempat Injil Thomas sebagai Injil ke Lima, dan soal
tradisi ucapan Yesus. Akhir dari Seminar itu dihasilkan kesimpulan bahwa : “
82 persen ucapan dalam kitab-kitab Injil bukan ucapan Yesus “ (warna merah)
0 comments
Post a Comment