قُلْ
كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى
سَبِيلا
“Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah setiap orang
berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa
yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya).” (Al-Isra’ : 84)
Rasulullah SAW telah mewasiatkan, agar umat Islam
tidak saling menghujat dan mencaci, apalagi sampai saling mengkafirkan. Berikut
diantaranya hadits-hadits yang meriwayatkan hal tersebut :
1.
Umar bin Khattab ra. menceritakan bahwa dizaman Nabi
SAW ada seorang lelaki bernama ‘Abdullah yang suka menghibur Nabi SAW. Ia
kecanduan minuman keras dan sudah beberapa kali dihukum cambuk. Suatu hari,
ketika menjalani hukuman cambuk, seseorang berkata, “Ya Allah laknatlah dia,
betapa sering ia menjalani hukuman cambuk ini.” Mendengar laknat tersebut
Rasulullah SAW segera bersabda: “Jangan kalian melaknatnya. Demi Allah,
sepengetahuanku dia adalah orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR.
Bukhari)
2.
Kita tentunya masih ingat dengan kisah Usamah bin Zaid
yang ditegur oleh Rasulullah SAW karena membunuh seseorang yang mengucapkan
kalimat syahadat . pada suatu peperangan disuatu daerah, pada saat itu Usamah
bin Zaid dan sejumlah sahabat lainya berhasil mengepung seorang musuh. Ketika akan dibnuh tiba-tiba
orang tersebut mengucapkan kalimay syahadat. Mendengar kalimat itu sahabat
Anshor tidak jadi membunuhnya, tetapi Usamah bin Zaid menikamnya hingga tewas
dengan ujung tombaknya. Ketika mendengar peristiwa tersebut, Rasulullah SAW
berkata kepada Usamah, “apakah kamu membunuhnya setelah dia mengucapkan “Laa
Ilaaha illallah”?. Usamah menyampaikan alasanya kepada Rasulullah SAW mengapa
ia tetap membunuh orang tersebut. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, ia mengucapkan
kalimat itu hanya untuk melindungi dirinya dariku.” Tetapi, Rasulullah SAW
tetap mengulang-ulangi pertanyaanya berikut :
“Apakah
kamu membunhnya setelah dia mengucapkan “tiada tuhan selain Allah?”
Bahkan dalam riwayat Rasulullah SAW
bertanya kepada Usamah, “Apakah kau telah membedah dadanya sehingga kau tahu
dia telah mengucapkan kalimat itu atau tidak?” (HR.Bukhari,Muslim, dan Ahmad)
3.
Rasulullah SAW bersabda : “Tiga hal yang menjadi dasar
Iman, (pertama) adalah mencegah diri untuk tidak menyakiti orang yang
mengucapkan tiada tuhan selain Allah. Kita tidak mengkafirkannya karena sebuah
dosa dan tidak mengeluarkannya karena sebuah dosa dan tidak mengeluarkanya karena
sebuah amqal (amal). (Kedua), jihad
telah berlaku sejak Allah mengutusku hingga nanti umatku yang paling akhir
memerangi dajjal. Kedzaliman orang yang dzalim maupun keadilan orang yang adil
tidak akan dapat menghalanginya. (ketiga), iman kepada berbagai takdir.” (HR. Abu
Dawud)
4.
Rasulullah SAW
bersabda :
إذا
قال الرجل لأخيه يا كافرفقد باء أحدهما
“Jika seseorang mengatakan kepada saudaranya (sesama muslim)
“hai kafir” maka salah satu diantara keduanya akan kufur.” (HR.Bukhari)
5.
Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang
melaknat seorang mukmin, maka dia seperti membunuhnya dan barangsiapa yang
menyatakan seorang mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya."
(HR Bukhari VII/84 dari Tsabit bin Dhihah).
6.
Abu Dzar ra. juga menuturkan hal yang sama dari
Rasulullah SAW : "Siapa yang menyeru kepada seseorang
dengan sebutan kekafiran atau ia mengatakan: Wahai musuh Allah, sementara yang
dituduhnya itu tidak demikian maka sebutan tersebut kembali kepadanya.”
(HR. Muslim no. 61)
Wallahu’alam.
0 comments
Post a Comment