Ustad,
saya ingin bertanya tentang shalat istikharah Al Qur’an. Sebenarnya shalatnya sama saja dengan sholat istikharah
biasa yang dilakukan saat kita dihadapkan pada dua pilihan sulit. Tetapi ada
perbedaan. Caranya setiap selesai sholat, dilanjutkan dengan membuka Al Qur’an
secara acak, kemudian membaca ayat yang terletak di pojok, bisa pojok mana saja
(oleh karena itu digunakan Al Qur’an pojok) Nah dari isi ayat inilah kemudian
diambil kesimpulan jawaban/penyelesaian dari masalah yang dihadapi (bisa dari
arti/asbabun nuzul) ayat tersebut. Bagaiman
sebenarnya kedudukan istikharah Al Quran dalam Islam ? Sebelumnya saya ucapkan terimakasih. Hamba Allah - PAMA
Jawaban :
Saudariku yang
dimuliakan Allah, sesungguhnya sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk
menjadikan hukum syara’ sebagai satu-satunya standar dalam melakukan setiap
perbuatan. Seremeh apapun perbuatan itu dimata kita.
Standar kita jelas yaitu Al Qur’an, As Sunnah, Ijma Shahabat dan Qiyas. Begitu
juga dalam masalah sholat istikharah Al Quran ini. Kita perlu melihat apakah
ada nash-nash syara’ yang menjelaskan masalah ini. Jika tidak ada, maka ibadah
ini termasuk mengada-ada alias bid’ah. Dan tertolak sebagaimana sabda Rasulullah
SAW : “Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam urusan kami, maka hal itu tertolak”. (Muttafaqun ‘alaih)
Menurut pendapat kami,
shalat Istikharah Al Quran ini adalah sesuatu yang diada-adakan tanpa dasar apapun, karena tidak ada
satu nash syara’ yang menjelaskan tentang hal itu. Shalat istikharah memang
bisa kita lakukan ketika dihadapkan pada dua pilihan sulit.
Tetapi menambahi dengan amalan yang tidak ada contoh/nash (membaca Al Qur’an
pada halaman tertentu yang ditentukan secara acak, kemudian memaknainya sebagai
petunjuk/jawaban Allah atas permasalahan yang dihadapi) dilarang oleh Islam.
Kita harus waspada, jangan sampai terjebak pada amalan-amalan yang kelihatannya
Islami namun ternyata tidak ada hukumnya dalam Islam.
Semoga Allah SWT
memberi kekuatan pada kita semua untuk menjalankan Islam secara sempurna dan
menjauhkan kita dari perangkap setan yang terkutuk.
“Wahai
orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu
yang memberi kehidupan kepadamu dan ketahuilah Allah membatasi antara manusia
dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan”. (
Al Anfal :24)
0 comments
Post a Comment