Asslm. Kk ana mau
tanya, lebih baik mana kita sholat tarawih berjama'ah di mesjid namun dengan
kecepatan yang luar biasa, atau kita sholat tarawih sendiri namun dengan bacaan
yang pelan.......??????? Rendy - kaltim
Jawaban :
wa'alaikumsalamWr Wb
Memang suatu
hal yang patut disayangkan memang,
masih banyak umat islam yg mengerjakan
sebuah ibadah ritual, namun pengamalkannya justru bertentangan 180 derajat
dengan esensi ibadah itu sendiri,
termasuk dalam kasus shalat terawih. makna shalat tarawih yg artinya istirahat,
santai -karena di zaman salaf shalat ini
dikerjakan dengan tenang- berubah menjadi sebuah ibadah yg dikerjakan
kebut2an persis kayak supir angkot yg lagi rebut penumpang untuk kejar setoran.
kalau sudah shalat dengan model seperti ini, boro-boro bisa khusu', rukun
shalat bisa kepegang itu sudah sangat untung.
Lantas
bagaimana kita menyikapinya ? Apa kemudian lebih baiknya kita shalat sendiri
saja dirumah ? hem… memutuskan untuk ‘menutup mata’ terhadap fenomena seperti
ini,dengan memutuskan shalat sendiri di rumah tentu saja bukan pilihan yang
baik apalagi yang terbaik. Justru boleh jadi ini bisa jadi mudharatnya lebih
besar. Kalau shalat tarawihnya dirumah bagaimana dengan jama’ah shalat isyanya
? belum lagi ia tidak bs mendengar nasehat dari para mubaligh yg biasanya
diselenggarakan pada saat terawih. Dan yg lebih besar dampaknya adalah pintu
fitnah yg terbuka bila kita sengaja menjauh dari jama’ah kaum muslimin. Apalagi
bila diri kita kebetulan seorang tokoh masyarakat atau santri. Tentu perbuatan
kita akan jadi sunnah sayyiah bagi orang lain.lantas bagaimana ?
Berikut
mungkin langkah –langkah yang bisa dipilih berdasarkan kondisi kita
masing-masing menyikapi kondisi ini,dari yang paling ideal (dari angka satu) sampai
pilihan yang paling rendah (angka ketiga) :
1.
Berusaha merubah hal
ini.caranya bisa dengan menghadirkan
imam yg benar-benar bisa menjaga tumakninah shalat, atau dengan meninjau
kembali pilihan rakaat shalat tarawih,dll. namun harus diingat, sarana yg
dipakai harus benar2 dengan sarana yg baik, agar tidak menimbulkan hal2 yg
justru mengacaukan. ini adalah pilihan yang seyogyanya diambil oleh orang-orang
berpengaruh di masjid tersebut,semisal takmir masjid.
2.
Memilih masjid lain yang
mengerjakan shalat tarawih dengan tumakninah, sambil berusaha menyampaikan
dakwah kepada masjid yg ditinggalkan,(masjid lingkungan kita).
3.
Jika memang tidak ada
pilihan masjid lain, tetaplah hadir dimasjid tersebut untuk shalat isya
berjama’ah,mendengar mauidzah hasanah dan shalatlah di shaf belakang. Hal ini
berguna untuk digunakan memisahkan diri dari jama’ah bila perlu. Ana sendiri
pernah melakukan itu dibeberapa masjid yg sudah tidak bs diikuti lagi
gerakan2nya karena sangking cepatnya.
MDalam pandangan kami shalat sendiri di rumah bukanlah pilihan yang baik. Karena akan membuat seseorang terhalang dari kebaikan yang lain seperti berjama'ah shalat wajib, mendengar nasehat dan berkumpul bersama jama'ah kaum muslimin. Wallahu a'lam.
MDalam pandangan kami shalat sendiri di rumah bukanlah pilihan yang baik. Karena akan membuat seseorang terhalang dari kebaikan yang lain seperti berjama'ah shalat wajib, mendengar nasehat dan berkumpul bersama jama'ah kaum muslimin. Wallahu a'lam.
Wallahu’alam.
0 comments
Post a Comment