Memperbanyak mengingat kematian


🌴"Perbanyaklah mengingat kematian. Sekiranya engkau hidup dalam kelapangan maka hal itu akan menyempitkanmu. Namun apabila engkau hidup dalam kesempitan maka hal itu akan melapangkanmu.”✒ Umar bin Abdul Aziz

Syariah Hikmah :

🔹Maksudnya kematian menyempitkan kelapangan hidup adalah :

1⃣. Menyadarkan kita jangan sampai serakah dalam mengumpulkan dunia karena yang akan kita pakai itu hanya sebatas umur. Dunia itu lebihny hisab, haramnya adzab.

2⃣. Menyadarkan kita untuk membatasi yang halal saja, karena semua akan dipertanggungjawabkan.

3⃣. Mengingatkan bahwa harta dunia yang bersama kita tidak akan selamanya. Jika tidak ia meninggalkan, kita yang akan meninggalkannya.

4⃣. Membatasi hawa nafsu kita dalam memanfaatkan dunia. Semisal harta, jangan hanya diambil manfaat dunianya saja, perlu segera dikonversi ke akhirat.

🔹Sedangkan pengertian maut itu melapangkan yang sempit adalah :

1⃣. Penderitaan hidup seseorang di dunia tidak akan lama, akan berakhir dengan kematiannya. Jika ia bersabar maka penderitaan dunia itu tidak akan ada artinya.

2⃣. Ada negeri diseberang kematian. Negeri untuk memanen amal. Sehingga seseorang yang berletih-letih tidak akan mengeluh jika ia sadar dia sekarang ia di tempat kerja. Yakni dunia.

3⃣. Kematian akan menjadikan seseorang qana'ah, dia tidak akan memburu sesuatu (dunia) yang lekas usang dan akan segera ditinggalkan secara berlebihan. Bahkan pada tingkat tertentu, seorang hamba hanya akan mengambil bagian dunia sekedar ia bisa menegakkan tulang punggungnya.

🌾Mari kita renungi hadits berikut ini :

🔅Nannti pada hari kiamat didatangkan seorang penduduk surga yang di dunia termasuk orang yang paling sengsara. Kemudian orang ini dicelupkan satu kali celupan ke dalam surga. Selanjutnya, ia ditanya: Apakah engkau pernah merasakan penderitaan sebelum ini ? Ia menjawab: Tidak, wahai Tuhanku. Aku tidak pernah merasakan penderitaan sekejap pun.

Sebaliknya, didatangkan seorang yang dulunya terhitung paling sejahtera di dunia, namun ia termasuk calon penghuni neraka. Kemudian dicelupkan ke neraka satu kali celupan. Selanjutnya ia ditanya: Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan sebelum ini? Ia menjawab: Tidak sama sekali. Aku tidak pernah merasakan kenikmatan sedikitpun."

Akhukum. ©AST

0 comments

Post a Comment