NABI DARI KALANGAN JIN


Ustadz mau bertanya, apakah ada nabi yang diutus dari kalangan jin ?

Jawaban 

Jin itu termasuk makhluk mukallaf, mereka dibebani syari’at sebagaimana halnya manusia, mereka wajib beribadah dengan melakukan ketaatan dan meninggalakan maksiat. Firman Allah ta’ala
:
لَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat : 56)

Wajar kemudian muncul pertanyaan apakah bangsa jin juga memiliki Rasul sebagaimana manusia memiliki Rasul ? Ataukah mereka hanya mengikuti ajaran atau syariat-syariat para Nabi dari kalngan manusia ?  Mari kita simak bahasannya.

Adakah nabi dari kalangan Jin ?
Ternyata para ulama berbeda pendapat tentang permasalahan ini. Sebagian kelompok ulama berpendapat bahwa dari kalangan Jin juga ada para nabi dan rasul yang diutus, sedangkan mayoritas ulama berpendapat bahwa bangsa Jin tidak memiliki nabi, mereka hanya mengikuti ajaran para nabi dari kalangan manusia.

1.      Kalangan yang mengatakan ada rasul dari para Jin.
Ini adalah pendapat sebagian ulama diantaranya Adh Dhahak, Ibnul Jauzi dan Ibnu Hazm. Menurut kalangan ini,  jin juga memiliki nabi dan rasul dari bangsa mereka sendiri, sampai kemudian ditutupnya kenabian dengan diutusnya Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam.[1]
Dalil yang digunakan adalah firman Allah ta’ala :
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri” (QS. Al An’am: 130)
Dan sebuah hadits dalam shahih al Bukhari :
كَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً
“Para Nabi itu diutuskan kepada kaumnya secara khusus”

2.      Kalangan yang mengatakan tidak ada rasul dari para Jin.
Adapun mayoritas ulama salaf dan khalaf berpendapat bahwa bangsa jin tidak memiliki nabi dan rasul sendiri, mereka mengikuti dakwah kenabian dari bangsa manusia.[2]
Dalil yang menunjukkan bahwa para rasul hanya dari bangsa manusia adalah firman-firman Allah Ta’aala berikut ini :
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ وَآتَيْنَاهُ أَجْرَهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yaqub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya.” (QS. 29:27)
            Pada ayat diatas Allah membatasi bahwa kenabian dan al-kitab setelah Ibrahim ‘alaihissalam hanya diberikan pada keturunannya, dan tidak seorangpun yang menyatakan adanya nubuwwah dari bangsa jin yang kemudian terputus dengan kenabiaannya Ibrahim.[3]

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.” (QS. 25:20).
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى
“Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri.” (QS. 12:109).
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ (29) قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ (30)

“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. ".(QS. 46:29-30)
Dan kalangan ini menjelaskan firman Allah : apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri.” (QS. Al An’am: 130) dengan perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu : “Rasul dari keturunan anak Adam sedangkan dari bangsa Jin hanya  terdapat nudzur (jin yang memberi peringatan pada kaumnya dengan ajaran yang dia peroleh dari seorang Rosulnya bangsa manusia).”[4]

Demikian. Wallahu a’lam.


[1] Lawami'ul Anwar Al-Bahiyah (2/66).
[2] Fath al Bari (6/471), Tafsir Ibn Katsir (3/340), Al-Jaami’ li Ahkam al-Quran  (7/87).
[3] Tafsir Ibn Katsir (3/340).
[4] Tafsir Ibn Katsir (3/340).

0 comments

Post a Comment