Assalamu alaikum. Ustadz Ahmad mohon penjelasannya, jika
imam lupa bacaan sebagian/kelanjutan ayat yang dibaca setelah membaca Al
Fatihah dalam shalat jamaah kemudian diulang tetap lupa sedangkan kita jamaah
belum hafal ayat yang dibaca imam bolehkah kita jamaah mengingatkan agar
membaca ayat/surat yang lain atau gimana seharusnya ustad. Syukron.
Wa’alaikumussalam warahmatullah.
Dari pertanyaan
diatas sebenarnya bahasan intinya adalah : Hukum dan
tatacara membetulkan bacaan imam yang lupa/keliru. Mari kita simak dengan
seksama.
Pengertiannya.
Dalam istilah
fiqih, membetulkan bacaan imam atau mengingatkan ketika ia lupa diistilahkan
dengan Fath ‘ala al imam
(فتح على الإمام).[1]
Hukumnya
Menurut jumhur ulama aktivitas
makmum membetulkan bacaan imam yang keliru atau terlupa kepada bacaan yang
benar hukumnya dibolehkan.[2]
Hal ini didasarkan kepada beberapa riwayat diantaranya :
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى صَلَاةً
فَقَرَأَ فِيهَا فَلُبِسَ عَلَيْهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ لِأُبَيٍّ
أَصَلَّيْتَ مَعَنَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا مَنَعَكَ
“Bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat dan membaca (beberapa ayat
Al Qur’an) dalam shalatnya, dan beliau terbalik-balik dalam bacaannya, seusai
shalat beliau bersabda kepada Ubay: “Apakah kamu tadi ikut shalat bersama
kami?” Ubay menjawab; “Ya.” Sabda beliau: “Apa yang mencegahmu (untuk tidak
membenarkan tentang ayat tadi)?”
(HR. Abu Daud)
Dari shahabat Yazid al Maliki ia berkata,
يقرأ في الصلاة، فترك شيئا لم يقرأه فقال له رجل: يا رسول الله تركت
آية كذا وكذا، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: هلا أذكرتنيها.
“Rasulullah membaca surat Al
Qur'an dalam shalat, kemudian beliau meninggalkan suatu ayat, dan tidak di
bacanya. Maka ada seseorang berkata kepada beliau; Wahai Rasulullah, Anda telah
meninggalkan ayat ini dan ini. lantas Rasulullah bersabda; Mengapa kamu tidak
mengingatkan aku tentang ayat itu?” (HR. Abu Daud)
Sedangkan sebagian salaful ummah
diantaranya Ibnu Mas’ud, Syarikh, As Sya’bi , al Tsauri dan sebagian Hanafiyah
memakruhkannya.[3] Dalil
yang digunakan adalah sebuah riwayat Rasulullah bersabda kepada Ali bin Abi
Thalib :
يا علي،
لاتفتح على الإمام في الصلاة
“Ya Ali jangan engkau
membetul-betulkan bacaan imam di dalam shalat.” (HR. Abu Daud)
Sedangkan sebagian ulama
berpendapat bila lupa diingatkan, sedangkan bila tersalah dibiarkan saja.
Cara membetulkannya.
Cara membetulkan kesalahan bacaan
imam adalah dengan membaca ayat yang benar atau yang terlupa dari imam tanpa
tambahan dari perkataan manusia.[4]
Apabila bentuknya berupa ucapan misalnya, “mas Imam bacaannya salah lho, yang
betul begini dan begini.” Maka hukumnya haram dan shalatnya batal.
Penjabaran diatas sekaligus menjawab
pertanyaan, ‘bolehkah kita jamaah mengingatkan agar membaca ayat/surat
yang lain?’, jawabannya tidak
boleh makmum memberikan saran dan masukan agar imam ganti surah, karena tidak
ada regulasinya dalam tuntunan shalat berjama’ah.
Jadi itu adalah murni masalah si imam, dan seharusnya dia
harus bijaksana, segera mencari solusi dengan mengganti bacaan atau bisa
langsung ruku’ saja.
Wallahu a’lam.
[2] Ibnu Abidin (1/418), al Bahru ar Raqiq (2/7), fath al Qadir
(1/347), Hasyiah ad Dausuqi (1/182), al Majmu’ asyarh al Muhadzab
(4/238), al Qulyubi (1/149).
[3] Al Mausu’ah al Fiqihiyyah al
Kuwaitiyyah (14/32), al Fiqh al Islami wa Adillatuhu (2/370).
[4] Al Mausu’ah al Fiqihiyyah al
Kuwaitiyyah (17/32).
0 comments
Post a Comment