Ustadz apa hukum bersiwak ketika
berpuasa ?
Jawaban
Bersiwak termasuk perkara sunnah yang
dianjurkan dilakukan setiap waktu,
terlebih dalam kondisi mulut berbau atau ketika akan shalat, hal ini
sebagaimana yang disebutkan dalam hadits :
لَوْلاَ
أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya akan
kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali
berwudhu.” (HR. Bukhari)
Namun para ulama
berbeda pendapat bila itu dilakukan ketika sedang berpuasa, sebagian menghukumi
boleh, sedangkan sebagiannya lagi berpendapat makruh dalam keadaan tertentu.[1]
1. Yang
membolehkan
Kalangan Hanafiyyah dan Hanabilah berpendapat
bahwa bersiwak disiang hari puasa mutlak kebolehannya. Berkata Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
ولم يقم على
كراهيته دليل شرعي يصلح أن يخص عمومات نصوص السواك
Dan tidak ada dalil
syar’i yang layak untuk mengubah hukum bersiwak menjadi makruh.[2]
2. Makruh dalam
kondisi tertentu
Sedangkan sebagian ulama berpendapat
bahwa hukum bersiwak bagi orang yang berpuasa bisa makruh dalam keadaan
tertentu. Berikut penjelasannya.
Mazhab al Malikiyyah
Mazhab ini berpendapat bahwa membersihkan
mulut dengan sesuatu yang kering (semisal siwak kering) disiang hari puasa hukumnya
boleh, sedangkan bila menggunakan sesuatu yang basah seperti siwak basah atau
gosok gigi dengan pasta maka hukumnya makruh.[3]
Berkata Ibnu Abdi Dar rahimahullah :
ولا بأس بالسواك للصائم في النهار كله
عند مالك إذا كان السواك يابسا ويكرهه إذا كان رطبا
“Tidak mengapa bersiwak bagi orang yang sedang puasa sepanjang siang
menurut Imam Malik jika siwaknya kering, namun beliau memakruhkannya jika
siwaknya basah.”[4]
Mazhab asy Syafi’iyyah
Mazhab
ini membolehkan bersiwak tanpa kemakruhan bila dilakukan di pagi hari sampai waktu
zawal, adapun setelah zawal, yakni masuknya waktu dzuhur sampai terbenamnya
matahari makruh hukumnya.[5]
Berkata al Imam an Nawawi rahimahullah :
قال الشافعي والأصحاب يكره للصائم
السواك بعد الزوال هذا هو المشهور ولا فرق بين صوم النفل والفرض... والاستياك قبل
الزوال بالرطب واليابس جائز بلا كراهة
“Al Imam Asy Syafi’i dan para ulamanya mengatakan
bahwa bersiwak sesudah tergelincirnya matahari bagi orang yang berpuasa
hukumnya makruh, dan ini adalah pendapat yang masyhur, baik puasa sunnah atau
wajib, adapun bersiwak sebelum zawal baik dengan siwak yang kering ataupun basah
maka hukumnya tidak makruh.”[6]
Kesimpulan
Bersiwak ketika berpuasa hukumnya boleh
menurut mayoritas ulama. Wallahu a’lam.
[1] Dar al Mukhtar (2/114), al Hidayah (2/270),
Al Majmu' Syarah alMuhadzdzab (6/377), al Mughni (3/125), al Qawanin al Fiqhiyyah hal 80.
[2] Majmu'
Fatawa (25/266).
[3] Asy Syarah ash Shaghir (1/292).
[4] Al Kafi fi Fiqhi Ahlil
Madinah (1/352).
[5] Raudhatut Thalibin (2/368).
[6] Al Majmu' Syarah al Muhadzdab (6/377).
0 comments
Post a Comment