Apakah Syurga
dan Neraka itu sudah ada yang yang menempati ? Karena pada waktu Rasulullah
Isra Miraj beliau ditunjukkan Neraka dan melihat berbagai siksa yangmemnimpa
orang yang berbuat dosa. Beliau juga diperlihatkan Syurga dan penghuninya.
Sedangkan yang
saya ketahui bahwa kehidupan akhirat baru akan dimulai setelah kiamat dan
ditegakkannya ahri hisab. Dan ada hadits yang menyebutkan bahwa Syurga
diharamkan atas setiap nabi sampai Rasulullah masuk ke dalamnya dan juga diharamkan atas setiap umat sampai umat
Muhammad memasukinya. Mohon penjelasannya.
Jawaban
Mengenai permasalahan ini, telah terjadi silang pendapat di
tengah-tengah ulama. Sebagiaannya berpendapat Syurga dan Neraka sudah berpenghuni
sedangkan yang lain berpendapat belum ada yang berpendapat syurga dan neraka
baru dihuni oleh roh seseorang tanpa jasadnya.
1. Syurga dan Neraka telah berpenghuni
Kalangan ini
berdalil kepada adanya keterangan dari hadits-hadits Rasulullah shalallahu’alahi
wassalam bahwasanya Syurga dan Neraka telah berpenghuni, diantaranya :
Dari ‘Imran bin Husain dari Nabi shallallahu‘alaihi
wasallam beliau bersabda,
اطَّلَعْتُ
فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي
النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ
“Aku mendatangi, surga maka kulihat kebanyakan
penduduknya adalah para faqir dan aku mendatangi neraka maka aku lihat
kebanyakan penduduknya para wanita.”(HR. Al Bukhari)
Juga di antara dalil pendapat ini adalah bahwa roh para syuhada sudah
berada di dalam surga dan juga Nabi alaihishshalatu wassalam pernah
melihat Amr bin Luhai orang yang pertama kali memasukkan penyembahan
berhala ke Jazirah Arab sedang menyeret ususnya di neraka. (HR. Al Bukhari
dan Muslim)
2.
Syurga dan Neraka belum
berpenghuni
Sedangkan sebagian
ulama lainnya berpendapat bahwa Syurga dan Neraka belum berpenghuni. Dalilnya
adalah hadits-hadits berikut :
Rasulullah bersabda : ”Saya adalah nabi yang paling
banyak pengikutnya pada hari kiamat. Dan saya adalah manusia yang pertama kali
mengetuk pintu surga.” (HR. Muslim)
Dalam hadis
lain, Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam menceritakan, “Aku
mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Kemudian aku meminta agar dibukakan.
Lalu penjaga pintu surga bertanya, ”Siapa kamu ?’Muhammad.” jawabku. ‘Aku
diperintahkan agar tidak membuka pintu untuk siapapun sebelum kamu.’ jawab
penjaga surga.” (HR. Ahmad)
Kalangan ini
berpendapat bahwa pengkhabaran tentang telah adanya penghuni Syurga dan Neraka adalah
sebagai khabar peringatan saja. Sebagaimana Imam Nawawi di dalam Syarh Sahih
Muslim menjelaskan : "Orang-orang
yang dikabarkan berada di dalam Syurga bukan berarti ia sudah berada di Syurga,
hal itu adalah sebagai kabar gembira bagi para sahabat dengan kesaksian
Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam, baik di dalam mimpinya maupun ketika
Mi’raj. Apabila penghuni Surga sudah ada sebelum Rasulullah, berarti
bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Aku
datang ke pintu Surga dan meminta supaya pintu itu dibuka. Penjaga Surga
bertanya, "Siapakah engkau?" Aku berkata, "Muhammad."
Penjaga surga berkata lagi, "Aku diperintah untuk tidak membuka pintu ini
bagi siapa saja sebelum engkau."
Beberapa
sahabat yang dikabarkan masuk Surga mereka masih hidup dan mustahil mereka
ketika itu berada di dalam Syurga. Al Kirmani berkata, "Seseorang tidak
akan masuk Surga kecuali setelah ia mati."
3.
Syurga dan Neraka
dihuni ruh tanpa jasad
Pendapat
ketika ini menggabungkan antara dalil kalangan pertama dan yang memegang pendapat kedua. Yakni hadits-hadits
yang menginformasikan adanya penghuni syurga dan Neraka, dan keterangan bahwa
Syurga dan Neraka baru dimasuki setelah proses hari kiamat.
Pendapat
ketiga ini juga dikuatkan adalanya hadits yang menyebutkan bahwa Ruh para
syuhada akan berterbangan di Syurga. Ini menunjukkan bahwa Ruh saja saja yang berada di Syurga,
sampai kemudian setelah proses hari kiamat, ia akan dimasukkan ke dalam Syurga
berikut jasadnya.
Kesimpulan
Syurga dan Neraka adalah perkara
ghaib. Dalam menyikapi perkara ghaib, kita tidak membutuhkan sesuatu pemahaman yang
terlalu detail dan harus diterima akal. Sikap kita adalah sebagaimana yang
diisyaratkan dalam firmanNYa : "Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata, 'Kami beriman dengannya, semuanya itu dari sisi Tuhan kami'."
(Ali Imran: 7)
Ketika kehidupan di Akhirat dimulai,
kita akan bertemu dengan tata ruang dan juga tata waktu yang berbeda. Dan tidak ada yang mustahil bagi
Allah untuk membuat sesuatu tanpa tata urut kejadian seperti yang sekarang kita
alami. Sebagaimana
tidak mustahilnya Rasulullah ketika di Mi’rajkan oleh Allah telah menembus tata
waktu tersebut.
Wallahu a’lam.
0 comments
Post a Comment