KRITERIA SUAMI IDEAL DALAM RUMAH TANGGA

Siapa kiranya  yang tak ingin menjadi suami dan ayah yang ideal dalam rumah tangganya ?  Tentu ini menjadi dambaan setiap laki-laki yang bersemayam didadanya keimanan. Dalam Islam semua telah lengkap dijelaskan dan langsung diteladankan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam. Berikut kami sarikan point-pontnya :

1.      Taat kepada Allah.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. Ath-Thalaaq: 2-3).
Seorang suami yang ideal tentu adalah seorang yang selalu menjaga hubungan baiknya dengan Allah. Karena jika seseorang tidak takut kepada Allah , dia akan lebih meremehkan urusannya dengan manusia biasa. Bagaimana mungkin seseorang bisa berlaku baik kepada makhluk yang penuh kekurangan, sedangkan sang Khaliq yang maha sempurna saja ia durhakai.
2.      Memberi nafkah dan bertanggung jawab.
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” (QS al-Baqarah: 233).
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ditanya tentang hak seorang istri atas suaminya, beliau bersabda: “Hendaknya suami itu memberi nafkah untuk makanan bagi istrinya sebagaimana yang dimakannya, memberi pakaian baginya sebagaimana yang layak dipakainya, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan dan mencelanya, dan tidak memboikotnya (dikala bersalah)  kecuali di dalam rumah saja.” (HR. Abu Daud)

3.      Mengajarkan dan menjadi teladan kebaikan dikeluarga.
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولا نَبِيًّا. وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا
Dan ceritakanlah  kisah Ismail di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan dia selalu  memerintahkan kepada keluarganya untuk menunaikan shalat dan membayar zakat.” (QS Maryam: 54-55).
 Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari lalu dia melaksanakan shalat, kemudian dia membangunkan istrinya, kalau istrinya enggan maka dia akan memercikkan air pada wajahnya…” (HR. Abu Daud)

4.      Sabar dan tabah.
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِير
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS. An-Nisaa’: 19).
            Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Berbuat baik kepada kaum wanita, karena sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok), dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas, maka jika kamu meluruskannya (berarti) kamu mematahkannya, dan kalau kamu membiarkannya maka dia akan terus bemgkok, maka berwasiatlah (untuk berbuat baik) kepada kaum wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika para istri secara tabiat diciptakan demikian keadaannya, tentu sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari seorang laki-laki yang memiliki ilmu, kekuatan, kesabaran, dan keteguhan pendirian yang melebihi perempuan.

5.      Romantis dan berperangai lembut.
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik dalam bergaul dengan keluargaku.” (HR. Bukhari)
Dalam kehidupan sang teladan Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam sendiri kita dapati bagaimana beliau sangat romantis dan lembut kepada para istri-istrinya. Beliau memanggil dengan panggilan mesra, bercanda, melakukan permainan bersama mereka, makan bersama dan lain sebagainya.
6.      Pemimpin dan dominan dalam rumah tangga.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan).” (QS an-Nisaa’: 34).
Makna Qowwam bagi para suami artinya ia penentu dan bertanggung jawab terhadap keluarga dengan penuh kesungguhan. Maka tanggung jawab laki-laki terhadap perempuan dalam batasan tersebut. Yaitu dengan  mengurusi, mendidik dan menjaga dirumahnya. [1]
Kepimpinan laki-laki dalam rumah tangga adalah kepimpinan mutlak, sebagaimana para pemimpin negara terhadap rakyatnya, artinya dia berhak untuk memerintah, punya kekutatan untuk melarang  dan mengarahkan. Di situlah rahasia kenapa Al Qur’an menggunakan kata sifat  ( al Rijal Qowwamuna ).
Allah adalah Dzat Yang Maha Adil telah menjadikan laki- laki sebagai pemimpin rumahtangga. Karena tabi’at perempuan yang lemah lembut, mudah terbawa arus perasaan , yang mengandung dan menyususi , serta merawat anak, sangatlah tidak relevan untuk dibebani sebagai pemimpin  bahtera rumah tangga yang begitu besar dan berat.[2]
Namun tentu kepemimpinan suami dikeluarganya bukanlah pemerintahan otoriter apalagi tangan besi. Karena contoh dari sang Nabi sendiri, beliau selalu melazimi bermusyawarah dan menerima masukan dari istri-istrinya shalalahu’alaihi wassalam.
7.      Mendoakan kebaikan bagi ahli keluarganya.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang-orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam (panutan) bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqaan: 74).
Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan tentang kewajiban seorang suami terhadap istrinya : “…Dan tidak mendokan keburukan baginya” (HR. Abu Daud)

Wallahu a’lam.


[1] Qurtubi (5/110) Ibnu Katsir (1/503).
[2] Rowai’l Bayan fi tafsiri ayatil ahkam, hlm 31 .

0 comments

Post a Comment