MENGENAI LAFADZ DO’A SHALAT DHUHA


Ustadz lafadz do’a setelah shalat dhuha itu riwayat siapa ya ?

Jawaban 

Yang ditanyakan adalah do’a berikut ini :

اللَّهُمَّ إنَّ الضَّحَاءَ ضَحَاؤُكَ ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ ، وَالْجَمَالَ جَمَالُك ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُك، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُك، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِك وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ
           
 Do’a diatas bukan bersumber dari do’a yang ma’tsur (dari dari al Qur’an maupun  hadits), tapi disusun oleh ulama. Setelah saya lacak, lafadz diatas tercantum dalam beberapa kitab diantaranya adalah Tuhfatul Muhtaj (2/213), Syarhul Minhaj (7/293) dan I’anatut Thalibiin (1/295).

            Adapun tentang hukum membaca do’a yang tidak bersumber dari Nabi shalallahu’alaihi wassalam hukumnya diperbolehkan. Asalnya isinya baik dan tidak bertentangan dengan syari’ah meski dengan bahasa selain bahasa Arab. Namun ulama sepakat bahwa doa’ yang ma’tsur lebih utama untuk dibaca. 

Disebutkan dalam kitab al Mausu’ah (20/265) : 

ذهب جمهور الفقهاء إلى جواز كل دعاء دنيوي وأخروي، ولكن الدعاء بالمأثور أفضل من غيره.
“Menurut jumhur ulama seseorang dibolehkan untuk berdo’a dengan berbagai macam do’a baik dalam urusan dunia maupun agama. Tapi mereka sepakat bahwa do’a yang ma’tsur lebih baik dari semua jenis do’a selainnya.”

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :“Berdo’a boleh dengan bahasa Arab dan bahasa selainnya. Bahkan Allah maha mengetahui setiap maksud hamba sekalipun lisannya pun tidak menyuarakan dan maha mengetahui setiap do’a dalam berbagai Bahasa.”[1]

            Sehingga baiknya do’a tersebut dibaca sesekali dan diselingi dengan do’a lainnya agar tidak dianggap sebagai do’a khusus dalam shalat dhuha, karena mengkhususkan sesuatu dalam ibadah itu membutuhkan dalil.

                        Diantara do’a yang bisa dibaca selepas shalat dhuha adalah lafadz berikut ini, sebagaimana yang diriwayatkan oleh dari Aisyah radhiyallahu’anha :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
“Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau maha penerima taubat lagi maha penyayang”. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad.)

Wallahu a’lam.


[1] Majmu’ al Fatawa (1/346).

0 comments

Post a Comment