CARA MENGANGKAT TANGAN KETIKA BERDO'A

Afwan ustadz AST, mengenai menengadahkan tangan ketika berdo'a apakah ini ada tuntunannya dalam hadits ?

Jawaban

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Ulama sepakat bahwa diantara adab- adab dalam berdo'a adalah mengangkat atau menengadahkan kedua tangan dengan membentangkan telapak tangan.[1] Hal ini berdasarkan kepada begitu banyak dalil dalam hadits-hadits shahih yang diantaranya adalah sebagai berikut.

Dari Abu Musa Al Asy’ari, dia berkata : 

دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثمُ َّرَفَعَ يَدَيْهِ وَرَأَيْتُ بَيَاضَ إِبْطَيْهِ

"Nabi shallallahu‘alaihi wasallam berdo’a, kemudian mengangkat kedua tangannya, sehingga aku melihat putih kedua ketiak Beliau." (HR. Bukhari)

Dari Ibnu Umar, dia berkata:

 رَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ خَالِدٌ

"Nabi shallallahu‘alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya lantas berdo’a..."  (HR. Bukhari)

Imam An-Nawawi berkata, "Sesungguhnya hadits yang menyebutkan Beliau shallallahu'alaihi wassallam mengangkat kedua tangannya dalam berdoa dalam banyak kesempatan selain salat istisqa adalah shahih. Dan, haditsnya tak terhitung banyaknya."[2] 

Imam Suyuthi rahimahullah berkata : "Ada sekitar seratus hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau mengangkat tangan saat berdo’a, saya telah mengumpulkannya dalam sebuah kitab tersendiri, namun hal itu dalam keadaan yang berbeda-beda. Setiap keadaannya tidaklah mencapai derajat mutawatir, namun titik persamaan antara semuanya yaitu mengangkat tangan saat berdo’a mencapai derajat mutawatir.”[3] 

Tata cara mengangkat tangan saat berdoa.

Secara umum bentuk mengangkat tangan saat berdo'a ada tiga macam, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma :

المسألة أن ترفع يديك حذو منكبيك أو نحوهما والاستغفار أن تشير بأصبع واحدة والابتهال أن تمد يديك جميعا

Al Mas’alah adalah dengan mengangkat kedua tanganmu sebatas pundak atau sekitar itu. Al Istighfar adalah dengan satu jari yang menunjuk. Al Ibtihal adalah dengan menengadahkan kedua tanganmu bersamaan” (HR. Abu Daud)

1.     Al Mas'alah

Ini adalah bentuk mengangkat tangan saat berdo'a yang umumnya dilakukan oleh Nabi shalallahu'alaihi wassalam dalam banyak keadaan. Namun para ulama berbeda pendapat tentang bagaimana tata cara detailnya.

Pendapat pertama mengatakan tangan diangkat di depan dada, telapak tangan menghadap ketas dengan dirapatkan, inilah pendapat yang dipegang oleh madzhab Hanabilah.[4]

Sedangkan pendapat kedua, sama dengan diatas hanya telapak tangan direnggangkan atau dibentangkan, ini adalah pendapat Hanafiyah.[5]

Sedangkan pendapat ketiga menyatakan boleh kedua-duanya, inilah yang dipegang oleh madzhab Syafi'iyyah.[6] 

2.     AL Istighfar

    Yaitu dengan mengangkat tangan kanan dan jari telunjuk menunjuk ke atas. Cara ini biasannya dilakukan oleh beliau ketika berdoa dalam khutbah atau sedang mentauhidkan Allah.    

    Disebutkan dalam hadits shahih, "Bahwasanya Bisyr bin Marwan mengangkat kedua tangannya pada hari Jumat di atas mimbar. Maka, Umarah bin Ruwaibah Ats-Tsaqafi pun menegurnya. Dia (Umarah) berkata; "Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam tidak pernah melakukan lebih dari ini. Dia memberikan isyarat dengan jari telunjuknya." (HR. Muslim)

3.     Al Ibtihal

     Bentuk mengangkat tangan saat berdo'a yang disebut dengan al Ibtihal adalah mengangkat tangan dengan bersungguh-sungguh, yakni posisi tangan diatas kepala dan punggung tangan menghadap ke langit, sehingga dalam riwayat yang telah disebutkan menampakkan bagian ketiak Nabi saat melakukannya. 

    Cara berdoa dengan mengangkat tangan jenis ini biasanya dilakukan oleh Nabi shalallahu'alaihi wassalam ketika sedang melakukan shalat Istisqha' atau ketika memohon pertolongan Allah dalam peperangan.

Penutup 

Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma berkata : ”Jika berupa permohonan, maka angkatlah tanganmu sejajar pundak atau serupa dengan itu. Jika permohonan ampunan, hendaknya berisyarat dengan jari telunjuk saja. Jika berupa permohonan mendesak, maka angkat kedua tangan”.

Sedangkan dalam redaksi lain beliau berkata : “Jika berupa pentauhidan, maka hendaknya berisyarat dengan jari telunjuk. Jika berupa do’a permintaan, mengangkat tangan setinggi pundak. Dan jika berupa permohonan mendesak, hendaknya mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi”. (HR. Abu Daud) 

Wallahu a'lam.



[1] Al Mausu'ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (45/266)

[2] Syarh shahih Muslim (/190).

[3] Tadribur Rawi (2/180)

[4] Kasyful Qina' (1/367).

[5] Al Fatwa Hindiyah (5/318).

[6] Mughni al Muhtaj (1/167).

0 comments

Post a Comment