PERBEDAAN MUHTADIN DENGAN RASYIDIN

Kiyai, dalam al Qur’an pentunjuk disebut dalam dua jenis kalimat : Huda dan Rasyad. Untuk kata huda,  orangnya disebut muhtadin. Sedangkan untuk kata rasyad, orangnya disebut Rasyidin. Artinya sama-sama orang yang diberi petunjuk.

Apakah ada perbedaan diantara keduanya ?

 

Jawaban

 

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

 

Benar, bahwa kata rasyad dan huda banyak digunakan dalam al Qur’an yang maknanya sama-sama berarti petunjuk. Misalnya :

 

Dari kata Huda contohnya :

 

قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى

Katakanlah, Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” (QS. Al Baqarah : 120)

 

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ

 

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah : 157)

 

 

Dari kata Rasyad contohnya :

 

فَقالُوا رَبَّنا آتِنا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنا مِنْ أَمْرِنا رَشَداً

“Kemudian mereka berdoa ‘Ya Tuhan kami, berilah kasih sayang dari-Mu dan berilah terhadap urusan kami ini sebuah petunjuk.”  (QS. Al-Kahfi Ayat 10)

 

اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الرّٰشِدُوْنَ

“…Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk.” (QS. Al Hujurat:7)

 

Para ulama menjelaskan bahwa petunjuk dalam bentuk kata Rasyad lebih khusus dari pada kata huda. Huda artinya petunjuk yang lurus, sedangkan Rasyad adalah petunjuk yang lurus yang diikuti atau telah dilaksanakan.

 

Sehingga dalam bentuk pelaku, arti muhtadin, adalah orang yang mendapatkan petunjuk, sedangkan Rasyidin artinya orang yang mendapatkan petunjuk dan mengikuti/melaksanakan petunjuk tersebut. Setiap Rasyidin pasti muhtadin, tapi muhtadin belum tentu Rasyidin.

 

فالراشد عرف الحق واتبعهفكل راشد فهو مهتد.

 

“Ar Rasyid” adalah  orang yang mengetahui yang benar dan mengikutinya. Maka setiap Rasyid adalah dia juga muhtadin. [1]

 

فكلُّ راشدٍ، فهو مهتد

 

Setiap “Rasyid” maka dia termasuk “Muhtadin”.[2]

 

Jadi, kata “Rasyid” maknanya lebih khusus. Itu mengapa gelar khalifah empat sepeninggal Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam, disebut dengan istilah Khalifah ar Rasyidin.  Karena mereka adalah pengganti tugas Nabi dan pemimpin yang diberi petunjuk dan memegang teguh petunjuk tersebut.[3]

 

Demikian. Wallahu a’lam.



[1] ‘Aqdutsamin (1/154)

[2] Jami’ Ulum wal Hikam (2/126)

[3] Arsyif al Multaqa ahlul Hadits (53/169)

0 comments

Post a Comment